Tadi pagi, saat saya
sementara sarapan pagi, saya melihat ibu saya sedang mengambil uang dari
rantang tempat penyimpanan uangnya.
“ Saya mau pergi beli donat dulu,” kata ibuku sambil
memegangi uang ribuan.
Mendengar itu, spontan saya berkata,” pisang goreng juga”.
Mendengar itu, reaksi ibu mengagetkanku. Katanya tempat untuk
membeli pisang goreng itu jauh dan becek. Maklum saja sekarang musim hujan.
“Jauh tempatnya, trus basah lagi,” kata ibu dengan nada yang
cukup keras.
Kemudian ibu pun pergi. Beberapa menit berlalu, sarapanku pun
mulai habis. Kedatangan ibu membuatku sangat terkejut. Ibu datang tidak membawa
donat yang ingin dibelinya. Melainkan mebawa pisang goreng yang cukup banyak.
“Ibu ini bicara dua kali yaa,” kataku dengan rasa jengkel.
Ibu tampak kebingungan mendengar perkataanku.
“Maksudnya?” Tanya ibu sambil mengeluarakan pisang-pisang itu
dari kantong plastic yang dibawanya.
“Kenapa beli pisang? Bukannya tadi bilang mau beli donat ?”
tanyaku dengan perasaan yang masih jengkel.
“Namanya sayang anak,” jawab ibuku.
“Tapi saya tidak suka, kalau tidak ya bilang tidak, jangan
iya,” balasku.
“Jadi, kamu tidak mau disayang?” Tanya ibu.
Mendengar itu, saya hanya bisa terdiam. Ayah yang saat itu
ada di sekitar kami pun angkat bicara untuk mendamaikan kami.
Saya merasa jengkel karena saya tidak suka dengan sikap ibu. Kenapa
dia harus memberatkan dirinya pada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dia
lakukan. Mungkin sikap saya pagi ini kepada ibu terlalu berlebihan, tapi saya
benar-benar tidak suka mendapat perlakuan seperti itu. Sampai tulisan ini terselesaikan
pun saya tidak makan pisang goreng itu.
Ibu, anakmu ini hanya ingin melihatmu
senang, jadi lakukan apapun yang kau inginkan termasuk memakan makanan yang kau
sukai, dan maafkanlah anakmu ini.
Astagfirullah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar